Selasa, 22 Februari 2011

EKSPEDISI BUKIT BARISAN 2011 DILUNCURKAN

Senin, 07 Februari 2011 15:40 WIB

Wadanjen Kopassus, Brigjen TNI Agus Sutomo, membuka secara resmi dimulainya Ekspedisi Bukit Barisan 2011 dalam sebuah upacara di Daerah Latihan Kopassus Situlembang, Jawa Barat, Senin (07/02). Seluruh anggota ekspedisi akan berada di lokasi tersebut dan di daerah gunung Kareumbi, Sumedang sampai dengan akhir Februari untuk mengadakan serangkaian persiapan ekspedisi.
Dalam amanatnya yang dibacakan Agus Sutomo, Danjen mengatakan bahwa latar belakang dilaksanakannya Ekspedisi Bukit Barisan ini adalah karena belum terdatanya secara baik potensi sumber daya alam, flora dan fauna yang sangat besar dan unik, tersebar mulai dari ujung barat di Sabang sampai dengan ujung timur di Merauke.
Oleh karenanya, kata Danjen, dalam pelaksanaannya ekspedisi ini akan melakukan penjelajahan, penelitian dan pendataan tentang kondisi hutan, potensi kekayaan alam, dan kemungkinan potensi bencana alam yang ada di Pegunungan Bukit Barisan, dengan melibatkan sejumlah tenaga ahli,Wanadri, kelompok pecinta alam dan sejumlah perguruan tinggi seperti ITB, UI,UGM,UNPAD,IPB,UNJ dan Undip,TV one, Jawa Pos  dengan kekuatan sejumlah 706 orang.
Ditambahkan Danjen bahwa, nantinya ekspedisi akan melakukan penjelajahan dan penelitian disejumlah gunung diantaranya Gunung Leuser di Aceh,  Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Singgalang di Sumatera Barat, Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Seublat di Bengkulu, Gunung Dempo di Sumatera Selatan  dan Gunung Tanggamus di Lampung.
Menurut rencana Ekspedisi setiap satu gunung terbagi dua tim, tim satu sebagai tim penjelajahan dan tim 2 melaksanakan penelitian dengan sasaran gunung masing-masing yang secara serentak akan memulai penjelajahan dan penelitiannya pada minggu terakhir Februari sampai dengan Agustus 2011.
 

PASUKAN KHUSUS CHINA AKAN BERLATIH DENGAN KOPASSUS

Jumat, 21 Januari 2011 14:49 WIB

Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Agus Sutomo mewakili Danjen Kopassus menerima Kunjungan Komandan Pasukan Khusus China di ruang rapat Makopassus Cijantung Jakarta, Kamis (20/1).  Kunjungan tersebut dalam rangka lebih meningkatkan hubungan kerjasama Pasukan Khusus kedua negara. Wadanjen Kopassus menyampaikan bahwa kerjasama yang dilaksanakan diantaranya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pertukaran kunjungan oleh para Perwira, pendidikan,latihan bersama serta transfer teknologi. Pada kesempatan yang sama,  Komandan Pasukan Khusus China menyampaikan perlunya terus membangun program yang lebih nyata di bidang pendidikan, latihan dan pertukaran informasi tentang teknologi oleh militer kedua angkatan. Kerjasama yang lebih luas lagi antara kedua negara yang perlu terus dibangun adalah upaya menciptakan kawasan Asia dan ASEAN yang aman dan stabil. Dalam kesempatan ini, Komandan Pasukan Khusus China juga memberikan apresiasi atas sambutan yang hangat dan akan meningkatkan kerjasama dibidang militer khususnya Pasukan Elit kedua Negara. Dalam menerima kunjungan kehormatan ini, Wadanjen Kopassus  didampingi Pamen Ahli, Dangrup 3/Kopassus, Dansat 81/Kopassus, Para Asisten Danjen dan Kabalak Kopassus.  Sebelum mengakhiri kunjungan, Komandan Pasukan Khusus China yang didampingi oleh Stafnya melakukan pertukaran cinderamata serta foto bersama.

MENPORA TINJAU KEJUARAAN PANAHAN DI KOPASSUS

Rabu, 19 Januari 2011 16:03 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, meninjau kejuaraan panahan antar satuan dijajaran Kopassus bertempat di Makopassus Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (19/1).Menjawab pertanyaan wartawan Menpora mengatakan bahwa event ini merupakan ajang untuk mencari kader pertama di lingkungan TNI serta mengembangkan olah raga Panahan sehingga melahirkan atlet-atlet panahan yang mampu bersaing dalam kejuaraan panahan ditingkat nasional maupun internasional. Pada hari ke-2 kejuaraan dipertandingkan nomor bergengsi Olympic Round yang dimenangkan oleh  Pratu M. Basyir dari Grup 2/Kopassus,  tempat kedua  diraih Pratu Hindarto dari Sat 81/Kopassus, dan juara III diraih Pratu Devant Arthando dari Grup 1/Kopassus.Para pemenang Lomba Panahan dengan materi Olympic menerima medali dan hadiah uang tunai serta seperangkat lengkap Busur panah dari Menpora  Andi Mallarangeng. Selain, Menpora Andi Mallarangeng, pada hari kedua juga ikut menyaksikan Ketua Umum PB Perpani, Titiek Prabowo, Ketua Perpani DKI Jakarta dan sejumlah pejabat teras Kopassus serta perwakilan anggota Kopassus dari tiap-tiap Grup. 

WADANJEN KOPASSUS BUKA KURSUS BAHASA INGGRIS TAHUN 2011

Selasa, 08 Februari 2011 14:38 WIB


Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Agus Sutomo secara langsung membuka Kursus Intensif Bahasa Inggris (KIBI) bagi Perwira di Kopassus Tahun 2011. Upacara yang berlangsung di gedung Flamboyan ini diikuti oleh 14 peserta dari perwakilan tiap-tiap Grup  di Kopassus, Cijantung, Selasa (8/2). Menurut Lulusan Akmil tahun 84 ini, pemahaman bahasa asing khususnya bahasa Inggris pada masa sekarang sangat diperlukan. Untuk itu, Kursus Intensif Bahasa Inggris (KIBI) yang sesuai rencana akan diselenggarakan selama tiga bulan ini bertujuan agar prajurit Kopassus Mahir dalam berkomunikasi  menggunakan Bahasa Inggris yang merupakan bahasa komunikasi Internasional. Mengingat pentingnya kemampuan berbahasa asing, bagi para prajurit terutama bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris tidak hanya bermanfaat untuk mengantisipasi tantangan tugas di era global dewasa ini, tetapi juga merupakan salah satu kunci untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin hari semakin berkembang dengan cepat serta mempermudah berkomunikasi pada saat latihan bersama dengan negara lain. Disisi lain, Wadanjen Kopassus berharap agar Laboratorium Bahasa Kopassus , mampu memberikan konstribusi yang besar dalam membekali para prajurit Kopassus dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan benar. Hadir pada upacara tersebut, Pamen Ahli Kopassus, Ir Kopassus, Para Asisten Danjen dan Kabalak Kopassus serta perwakilan Pusbahasa Kemhan.

Kamis, 10 Februari 2011

Jenderal Tergiur Uang dan Seks

 
Jenderal Tergiur Uang dan Seks
TAIPEI, KOMPAS.com — Mayjen Lo Hsien Che (51) ditangkap karena terkait skandal spionase terburuk di Taiwan dalam 50 tahun terakhir. Media massa di Taiwan, Kamis (10/2/2011), memberitakan Mayjen Lo terjerat sebagai mata-mata untuk kepentingan China karena tergoda uang dan seks.
Godaan itu datang dari perempuan agen mata-mata China. Mayjen Lo direkrut saat ditugaskan di Thailand periode 2002-2005. Dia dijebak dengan uang dan seks dengan imbalan harus memberikan informasi penting soal Taiwan.
Media massa Taiwan menggambarkan perempuan itu sebagai cantik, langsing, tinggi, dan berpaspor Australia. Perempuan itu menyamar sebagai pekerja di bidang ekspor-impor saat bertemu pertama kali dengan Mayjen Lo, yang sudah beristri.
Mayjen Lo kemudian menyerahkan informasi soal Taiwan sejak 2004 dengan imbalan 200.000 dollar AS (sekitar Rp 1,8 miliar). Sejumlah media di Taiwan menyebutkan Mayjen Lo bahkan sudah mengantongi uang sekitar 1 juta dollar AS (sekitar Rp 9 miliar).
Pada tahun 2005 Mayjen Lo dirotasi kembali ke Taiwan, tetapi tetap bekerja sebagai pemberi informasi kepada China. Dia bahkan tetap menemui perempuan mata-mata itu di Amerika Serikat (AS). Di AS, Mayjen Lo juga menyerahkan informasi rahasia soal Taiwan.
Naik pangkat
Mayjen Lo berhasil mengelabui Pemerintah Taiwan atas kegiatannya itu dan terus berhasil meraup uang. Pada tahun 2008, Lo bahkan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi mayjen. Saat direkrut, Lo belum memiliki pangkat itu.
Dia ditangkap bulan lalu saat menjabat sebagai Kepala Bagian Telekomunikasi dan Informasi Elektronik di Departemen Pertahanan Taiwan, yang enggan berkomentar soal kasus itu.
Para pejabat militer Taiwan mengingatkan posisi Mayjen Lo memungkinkan dia memberikan informasi penting tentang Taiwan kepada China.
Tabloid China, Global Times, mengutip Li Fei, seorang pakar soal Taiwan di Universitas Xiamen, China. ”Kegiatan mata-mata di antara kedua negara tak pernah surut, bahkan berlanjut saat ketegangan kedua negara mereda. Targetnya tidak hanya sektor militer, tetapi juga merambah ke urusan ekonomi dan teknologi,” kata Li Fei.
China selalu menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya.