Masa pengembangan
M14 adalah hasil pengembangan dari senapan-senapan percobaan yang berdasarkan senapan M1 Garand. Meskipun M1 Garand termasuk senapan yang sangat modern pada masanya, M1 masih memiliki kekurangan. Modifikasi pada M1 Garand sudah dimulai sejak akhir Perang Dunia II. Yaitu penambahan kemampuan menembak full-otomatis, dan pemakaian magazen box berisi 20 butir peluru. Perusahaan Winchester, Remington, dan John Garand dari Springfield Armory menawarkan rancangannya masing-masing. Rancangan milik John Garand, T20, sempat menjadi yang paling populer, dan dijadikan dasar untuk percobaan prototip senapan Springfield dari tahun 1945 sampai awal 1950an.
Earle Harvey, juga perancang dari Springfield Armory, mendesain sebuah senapan yang benar-benar berbeda. Rancangannya, T25, dibuat untuk menggunakan peluru baru, .30 Light Rifle. Peluru baru tersebut dibuat berdasarkan peluru .30-06 Springfield yang dipendekkan. Peluru inilah yang akhirnya berevolusi menjadi 7.62 x 51 mm NATO atau .308 Winchester.
Ditempat lain, Lloyd Corbett ditugaskan untuk memodifikasi M1 Garand dan T20 agar bisa memakai peluru 7.62 x 51 mm yang baru ini. Setelah melalui banyak percobaan, muncullah T44. T44 ini menggunakan receiver T20 yang diubah untuk menerima peluru 7.62 x 51 mm dan menggunakan sistem gas milik T25. T44 ini akhirnya menang menghadapi T47 (sebuah T25 yang di modifikasi) dan FN FAL (T48). Pada tahun 1957, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menerima rancangan T44 ini dan menamainya M14. Springfield Armory mulai melaksanakan produksi pada tahun 1958 dan mengirim senapan-senapan pertama ke Angkatan Darat AS pada Juli 1959. Peralihan dari M1 Garand ke M14 selesai pada akhir tahun 1962.
Perang Vietnam
M14 pada Perang Vietnam.
Senapan ini menjalankan tugasnya secara baik pada Perang Vietnam. Walaupun merepotkan karena ukurannya yang besar, peluru 7.62 mm milik M14 bisa menembus penghalang dengan baik. Senapan ini juga menjadi senapan yang handal yang tetap berfungsi dengan baik di lingkungan yang keras. Walau begitu M14 masih memiliki banyak kelemahan. Di hutan yang lembab, popor kayu M14 sering mengembang, mengurangi akurasi. Dan karena ukuran pelurunya yang besar, M14 sulit dikendalikan pada pilihan tembakan full-otomatis.
M14 terus menjadi senapan utama infanteri Amerika di Vietnam sampai akhirnya digantikan oleh M16 pada tahun 1967. Keputusan ini mendapat protes dari sejumlah tentara AS, dan beberapa diantaranya tetap memakai M14 karena menganggap M16 kurang kuat dan tidak bisa diandalkan. Angkatan Darat Amerika juga sempat memodifikasi sejumlah M14 menjadi senapan runduk M21. Sejumlah M14/M21 juga akhirnya dimodifikasi menjadi XM25, senapan runduk yang dipakai pasukan khusus.
Pemakaian masa kini
M14 yang dimodifikasi, di Afganistan.
Sampai saat ini M14 masih dipakai sebagai senapan runduk dan senapan penembak jitu (designated marksman), karena akurasi jarak jauhnya yang baik. Marinir AS memakai senapan M14 yang dimodifikasi menjadi senapan penembak jitu. Senapan ini dipakai pada perang di Afganistan dan Irak. M14 juga masih dipakai untuk tembakan penghormatan yang dilakukan pada pemakaman militer.
Pada pemerintahan Presiden Bill Clinton, 479.367 pucuk senapan M14 dimusnahkan atas perintah eksekutif dari Presiden. Ini dikarenakan BATFE (Biro Alkohol, Tembakau, Senjata api, dan Bahan peledak) mengkategorikan M14 sebagai senapan mesin.
Secara komersial, versi semi-otomatis M14 dijual untuk umum oleh Springfield Armory, dan perusahaan lainnya, dengan nama M1A dan M14S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar